Minggu, 31 Juli 2011

Perkembangan Peserta Didik

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. karena dengan rahmat-nya penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul “Perkembangan Peserta Didik”. Penyusunan tugas ini diharapkan dapat dikaji mengenai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dengan karakteristiknya untuk membentuk lingkungan anak sehingga dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimiliki. Dengan demikian dapat dicapai pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan.
Penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangannya, baik dari segi sistematika penulisan, isinya maupun dari segi lainnya. Maka dari itu, ada baiknya tugas ini diberi saran dan kritik dari pembaca supaya dapat diperbaiki dan dapat dilengkapi menjadi makalah yang lebih baik lagi.


Penulis















DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………………….
Daftar Isi ………………………………………………………………..

Bab I Pendahuluan …………………………………………………… i
ii
iii

1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

Bab II Karakteristik dan Perbedaan Individu …………………………
3
A. Individu dan Karakteristiknya ……………………………..
B. Perbedaan Individu ………………………………………...
C. Aspek-aspek pertumbuhan dan Perkembangan Individu …. 3
4
5
Bab III Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja …………………….. 7
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ……………...
B. Tugas-Tugas Perkembangan ………………………………
C. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan ………...
D. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja …..
E. Jenis-jenis Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya ……….
F. Permasalahan Penyesuaian diri Remaja …………………... 7
7
8
9
9
11
Bab IV A. Kesimpulan ……………………………………………….
B. Saran …………………………………………………….. 12
10

Daftar Pustaka









BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang kompleks dengan berbagai macam kondisi yang dimilikinya. Manusia sebagai peserta didik harus ditempatkan dalam keadaan yang utuh, artinya sebagai pribadi dengan sikap individu dan sosial, sebagai kesatuan jasmani, dan sebagai makhluk Tuhan. Individu (manusia) akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan hingga batas akhir. Melalui pertumbuhannya yang menyangkut fisik dan perkembangan nonfisiknya, manusia akan memiliki karakteristik yang berbeda antara individu yang satu dengan lainnya.
Perbedaan karakteristik itulah yang menyebabkan perlunya dipelajari dan dipahami mengenai seluk beluk yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai peserta didik. Sehingga nantinya dapat dibentuk lingkungan pendidikan di berbagai aspek kehidupan yang dapat merangsang potensi yang dimilikinya untuk berkembang. Pada akhirnya akan diperoleh upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi para peserta didiknya dalam mengembangkan dirinya di berbagai bidang kehidupan.
Dalam tugas ini, dapat diidentifikasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah pendidikan anak. Masalah-masalah yang diidentifikasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak hingga mencapai remaja.
Masalah-masalah yang dapat dirumuskan antara lain :
1) Apa perlunya mempelajari dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
2) Bagaimana upaya-upaya dalam menangani peserta didik sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya.
3) Apa saja tugas-tugas setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya dalam kehidupan pribadi, pendidikan, dan bermasyarakat.
Tujuan yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :
• Untuk mengetahui pentingnya mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak dalam bidang pendidikan.
• Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan anak hingga remaja.
• Untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi peserta didiknya mengenai masalah-masalah yang dihadapi dengan upaya-upaya penyelesaiannya.
Adapun manfaat penulisan adalah :
• Dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak hingga remaja.
• Dapat mengatasi permasalah-permasalahan yang dialami oleh peserta didiknya.
• Dapat mengembangkan pribadi anak untuk menjadi individu yang dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.


















BAB II
PERMASALAHAN


A. Individu dan Karakteristiknya
1. Pengertian Individu
Manusia telah menjadi salah satu objek filsafat sejak dahulu, baik objek formal yang menyangkut hakikat manusia maupun objek material dengan keadaan atau berbagai kondisinya. Maka dari itulah manusia menjadi makhluk yang kompleks.
Manusia dalam kedudukannya sebagai peserta didik haruslah ditempatkan sebagai pribadi yang utuh, sebab sesuai dengan hakikat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan sehingga tercipta hubungan keselarasan antara berbagai segi tersebut. Maka manusia adalah pribadi atau individu yang utuh.
Individu mempunyai arti tak dapat dibagi (undivided), tak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai makhluk yang kompleks. Jika seseorang berbeda dengan orang lain karena memiliki ciri-ciri tersendiri maka harus dapat dibentuk suatu lingkungan bagi seseorang untuk merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan dapat membawa perubahan mengenai kebiasaan ataupun sikap yang diinginkan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat bawaan (heredity) dan sifat yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Semua ciri dan sifat individu tersebut menyangkut faktor biologis maupun faktor sosiologis psikologis dalam kaitannya dengan karakteristik bawah dan karakteristik yang diperoleh dari lingkungan. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Akhirnya, sesuai dengan faktor-faktor tersebut dapat membentuk suatu pola karakteristik tingkah laku yang dapat menumbuhkan seseorang sebagai individu dengan karakteristik yang berbeda-beda satu sama lainnya.

B. Perbedaan Individu
Dari bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal dua fakta yang menonjol, yaitu semua manusia memiliki unsur kesamaan dalam pola perkembangannya dan manusia memiliki kecenderungan yang berbeda-beda di dalam pola yang bersifat umum dari warisan pembentuk manusia secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif daripada kualitatif dan dipengaruhi sejauh mana individu yang berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka.
Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai perseorangan. Setiap individu memiliki sifat individual yang berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Menurut Landgren, “perbedaan” dalam “perbeaan individual” menyangkut variasi yang terjadi pada aspek fisik dan psikologis.
Perbedaan individu dibedakan ke dalam bidang-bidang berikut :
1. Perbedaan fisik : usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, perbedaan, penglihatan dan kemampuan bertindak
2. Perbedaan social : status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku
3. Perbedaan kepribadian : watak, motif, minat dan sikap
4. Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar
5. Perbedaan kecakapan atau kepanaian di sekolah.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan individu, antara lain :
a. Perbedaan Kognitif
Intelegensi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Bila semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang, semakin tinggi pula kemampuan kognitifnya.

b. Perbedaan Individu dalam Kecakapan Bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang menyatakan buah pikirannya yang dipengaruhi faktor kecerdasan dan lingkungan, dan faktor fisik. Melalui pengalaman dan kematangan seseorang dapat mendorong perkembangan anak dalam berbahasa untuk memperlancar atau menghambat kemajuan berbahasa.
c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik (psikomotorik) merupakan kemampuan melakukan koordinasi kerja syaraf motorik untuk melakukan kegiatan. Kemampuan motorik dipengaruhi kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir, sehingga dari kemampuan yang berbeda dapat berakibat berbeda pula kecakapan motorik masing-masing.
d. Perbedaan dalam Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman seseorang dapat mempengaruhi untuk memperlancar atau menghambat prestasinya. Minat dan sikap individu, kebiasaan dan kecakapan terhadap kebiasaan belajar adalah faktor-faktor perbedaan setiap orang dan dapat berkembang akibat pengaruh lingkungan sehingga memberikan pengaruh yang berbeda-beda.
e. Perbedaan dalam Bakat
Bakat seseorang sejak lahir akan berkembang bila mendapat rangsangan dan pemupukan yang tepat. Dalam pemupukannya, makna pendidikan menjadi penting artinya untuk menumbuhkan bakat yang berbeda-beda dari seseorang.
f. Perbedaan dalam kesiapan Belajar
Anak-anak pada umur yang sama tak selalu mempunyai kesiapan belajar yang sama akibat perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan. Dengan kondisi fisik yang sehat disertai dengan pengalaman-pengalaman dapat membantu kesiapan belajar seseorang.



C. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan fisik secara kuantitatif. Istilah perkembangan diberi makna untuk menyarakan terjadinya perubahan aspek psikologis dan sosial. Pertumbuhan menyangkut fisik, sedangkan perkembangan meliputi aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, dan sikap.
1. Pertumbuhan Fisik
a. Pertumbuhan Sebelum Lahir
b. Pertumbuhan Setelah Lahir
2. Pertumbuhan Nonfisik
a. Kemampuan Intelektual (Berpikir)
b. Emosi
c. Sosial
d. Bahasa
e. Bakat Khusus
f. Sikap, Nilai, dan Moral















BAB III
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REMAJA


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembanan
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara interdepensi, artinya berlangsung saling bergantung satu sama lain. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Secara fisiologis, pertumbuhan sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Perubahan-perubahan yang meliputi pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu perubahan dalam ukuran, perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan untuk memperoleh hal-hal yang baru.

B. Tugas-tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologis manusia pada posisi yang harmonis dalam lingkungan masyarakat luas dan kompleks. Oleh Havighurt perkembangan dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai setiap individu.
Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada kehidupan yang kompleks dimana telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Para remaja menjalani tugas mempersiapkan diri untuk hidup dewasa, dalam arti mampu menghadapi masalah-masalah, bertindak dan bertanggung jawab sendiri.
Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat. Ini dimaksudkan agar mereka mampu menyesuaikan diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.
Istilah “dewasa” dapat diartikan dari berbagai segi yang dikenal dari segi fisik, sosial, psikologis dan segi hukum. Dari segi fisik, remaja telah siap untuk melaksanakan tugas-tugas reproduksi. Menurut segi sosial, untuk mengantisipasi dan merencanakan menjadi seorang yang bertanggung jawab bagi kehidupan keluarganya. Menuruut segi hukum, seseorang telah dapat dikenai aturan hukum/harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum. Sedangkan secara segi psikologis, seperti pencapaian kebahagiaan, persaingan, dan perang batin yang dapat terjadi karena perbedaan norma masyarakat dalam kehidupan sosial.

C. Hukum-hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
Berdasarkan persamaan atau perbedaan pertumbuhan dan perkembangan individu, dapat diperoleh kecenderungan umum dari pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat hukum-hukum yang menyangkut hal-hal tersebut, antara lain :
1. Hukum Cephalocoudal
Menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian kepala tumbuh lebih matang dari bagian lain. Proporsi bagian kepala dengan rangka tubuhnya mula-mula kecil dan menjadi semakin besar.
2. Hukum Proximodistal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh pusat seperti organ-organ dalam lebih vital daripada alat-alat gerak.
3. Perkembangan Terjadi dari Umum ke Khusus
Setiap manusia terjadi proses perkembangan dari umum ke khusus. Anak lebih dahulu dapat menggerakkan tangan dan kakinya, dari segi kemampuan dan emosi akan berkembang meningkat.
4. Perkembangan Sesuai Tahapan-tahapannya
Pada setiap masa perkembangannya, terdapat cirri-ciri perkembangan manusia yang berbeda-beda. Tahapan perkembangan manusia itu antara lain masa jabanga bayi, masa bayi, masa anak prasekolah, masa sekolah, remaja, dewasa, dan masa tua.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Tahapan perkembangan akan berlangsung berurutan dan bias berlaku secara umum. Cepat lambatnya perkembangan, menampilkan perbedaan suatu individu. Ritme yang jelas tampak pada kematangan fungsi-fungsi tubuhnya.

D. Jenis-jenis Kebutuhan Remaja dan Pemenuhannya
Sebagai makhluk psiko-fisik, manusia memiliki kebutuhan fisik dan psikologis serta kebutuhan individu dan sosial kemasyarakatan. Dalam proses pertumbuhannya menjadi dewasa, kebutuhan sosial psikologis semakin banyak daripada kebutuhan fisiknya untuk mencapai keseimbangan hidup. Kegiatan remaja didorong oleh kebutuhan jasmaniah, psikologis, ekonomi, sosial, poliitik, penghargaan dan aktualisasi diri.
Pemenuhan kebutuhan fisik (organik) seperti makan, minum, bernapas, dan seksual, merupakan tugas pokok untuk mempertahankan hidupnya. Bila tidak akan berpengaruh pada kehidupan pribadi dan perkembangan psiko sosial individu. Selain pemenuhan kebutuhan fisik, diperlukan juga kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan emosional (mendapatkan simpati orang lain) dan kebutuhan berprestasi (mengembangkan kemampuan).

E. Konsep dan Proses Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :
 Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya dan memperoleh kesejahteraan individu ataupun sosial.
 Penyesuaian diartikan sebagai konformitas untuk menyesuaikan sesuatu dengan standar tertentu.
 Penyesuaian diartikan sebagai penguasaan kemampuan berencana dan mengorganisasi respon-respon tertentu.
 Penyesuaian berarti penguasaan dan kematangan emosional.
Dengan demikian, penyesuaiannya adalah usaha manusia mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungan.
2. Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses individu mendapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai lingkungan. Penyesuaian juga merupakan proses kea rah hubungan harmonis antara tuntutan internal dan eksternal. Proses penyesuaian diri dapat memunculkan konflik, tekanan, dan frustasi karena didorong/motivasi meneliti kemungkinan perilaku membebaskan diri dari ketegangan.
Terdapat pola dasar atau elemen-elemen dalam menghadapi penyesuaian sehari-hari, yaitu motivasi, frustasi karena terhalangnya keinginan, variasi respon, dan pemecahannya. Motivasi mengambil variasi bentuk, selanjutnya diarahkan pada frustasi oleh aspek yang nyata. Individu berhasil menyesuaiakan diri bila dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar sesuai lingkungan.
3. Penentu dalam Proses Penyesuaian Diri
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri, antara lain penentu psikologis, penentu lingkungan, dan penentu kultural dan agama.
a. Penentu psikologis pada penyesuaian diri meliputi pengalaman, proses belajar, determinasi diri, dan konflik serta penyesuaiannya.
b. Lingkungan sebagai penentu penyesuaian diri meliputi pengaruh rumah dan keluarga, hubungan orang tua dan anak, hubungan saudara, masyarakat, dan sekolah.
c. Kultural dan agama sebagai penentu, meliputi tata kehidupan budaya dan agama.

F. Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja
Persoalan remaja yang dapat menghambat penyesuaian dirinya dalah hubungan remaja dengan orang dewasa (orang tua). Tingkat penyesuaian diri remaja dan pertumbuhannya tergantung pada sikap orang tuanya dan suasana psikologi serta sosial dalam keluarga.
Permaslahan penyesuaian diri tersebut dapat menghambat perkembangannya, seperti adanya penolakan dan sikap otoriter orang tua kepada anak, suara psikologis seperti keretakan rumah tangga, dan sebagainya. Remaja seperti itu dapat menyebabkan ketergantungan kepada orang tua, dapat menentang kekuasaan orang tua, mengalami masalah emosi dan kurang pekanya dalam menerima kehidupan sosial kemasyarakatan.

















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah yang berjudul “Perkembangan Peserta Didik” adalah bahwa setiap individu akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan proses-proses yang terbentuk dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Setiap individu akan terbentuk karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dipahami tentang pertumbuhan dan perkembangan individu terlebih dahulu. Maka lingkungan yang sesuai bagi para peserta didiknya akan sangat berguna untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik, khususnya dalam dunia pendidikan.

B. Saran
Setiap peserta didik dengan karakteristik yang berbeda, seharusnya diatasi dengan menumbuhkan lingkungan yang sesuai. Seperti penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang, proses belajar dan mengajar yang sesuai, dan lingkungan yang mendukung. Jadi, setiap peserta didik harus diperlukan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.











DAFTAR PUSTAKA

Cony Semiawan, Unit Munandar, 1990, Memupuk Bakat dan Kreativitas Sistem Sekolah Menengah Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta : Gramedia.

Piet A. Sehertian, 1994. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi Offset.

Sunarto dan Hartono, Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

www.goggle.com
www.yahoo.com




















PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Ilmu Sosial


















Disusun Oleh :
Nama : Jenar Teta
NIM : K 7407188
Program : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial







FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar