Senin, 01 Agustus 2011

Quantum Teaching


1 .Quantum Teaching
Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segaa nuansanya. Dalam Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalm lingkungan kelas. Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar. Dari uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa QuntumTeaching adalah orkrestasi bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. `
2. Asas UtamaQuantumTeaching
Asas utama utama Quantum Teaching konsep “Bawalah dunia mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud asas utama ini memberi pengertian bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta didik.
Cara yang dilakukan seorang pendidik untuk apa yang diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu. “dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.
3.Prinsip-Prinsip QuantumTeaching
Prinsip-prinsip Quantum Teaching adalah struktur chort dasar dari simfoni. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Segalanya Berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa, tubuh, dari kelas yang bagaikan hingga rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b.Segalanya Bertujuan
Segalanya bertujuan dapat, digambarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam proses belajar mengajar memiliki tujuan tertentu. Suatu tujuan yang diharapkan tidak harus diuraikan dengan kata-kata dapat pula diwujudkan dan mencakup keseluruhan peristiwa yang terjadi dalam proses belajar mengajar itu sendiri.
c.Pengalaman SebelumPemberianNama
Otak manusia berkembang pesat dengan adanya rasa ingin tahu oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk yangmerekapelajari.
d. Akui Setiap Usaha
Belajar pada hakikatnya mengandung konsekuensi ketika peserta didik mulai melangkah untuk belajar yang bagaimanapun untuk setiap usaha dan pekerjaan untuk belajar yang dilakukan selalu dianggap perlu dan akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan yang lebih baik. Fungsi dari pengakuan akan berperan menciptakan perasaan nyaman dan poercaya diri. Disamping itu juga dapat menciptakan lingkungan paling baik untuk membantu mengubah diri menuju arah yang diinginkan.
e.Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan
Perayaan merupakan ungkapan kegembiraan atas keberhasilan yang diperoleh. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuaan dan meningkatklan asosiasi emosi positif dengan belajar.

Quantum Teaching sebagai Terapi Startegis dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. FKIP UNS. 2007. Kata kunci : apresiasi sastra, karya sastra, Pembelajaran apresiasi sastra akan mengantarkan anak didik ke dalam kemampuan berbahasa sampai pada tataran apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Kekuatan karya sastra terletak pada pesan yang terkandung di dalamnya. Pesan yang disampaikan melalui karya sastra dapat sangat kuat dan lebih bersifat abadi jika dibandingkan dengan pesan secara harfiah. Terlebih lagi pada masa kini fenomena hilangnya tradisi bercerita (mendongeng), yang pada masa lalu dilakukan oleh kaum ibu sambil meninabobokkan anaknya di tempat tidur, saat itu anak-anak diperkenalkan dengan karya sastra hingga ke alam mimpi. Dengan fenomena hilangnya tradisi tersebut, maka pada masa kini, wahana perkenalan anak-anak dengan karya sastra diharapkan dapat terwujud melalui pembelajaran apresiasi sastra. Penelitian ini bermaksud menyajikan sebuah terapi terhadap pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dasar yang selama ini menjadi sebuah pembelajaran tentang ilmu sastra dengan ditandai penyajian pengetahuan tentang sastra dalam porsi yang besar kepada murid sekolah dasar.
Hal inilah yang menyebabkan apresiasi sastra menjadi pembelajaran yang sukar dan tidak diminati murid. Dalam jangka panjang, hasil penelitian ini akan mewujudkan pembelajaran apresiasi sastra sesuai dengan hakikatnya. Hakikatnya dalam pembelajaran apresiasi sastra, murid berhak mendapatkan cheers (kepuasan) dan applause (kekaguman) yang selama ini tidak pernah diperoleh murid. Gejala ini muncul karena miskinnya guru akan model pembelajaran. Pemilihan quantum teaching dalam pembelajaran apresiasi sastra ini diharapkan dapat menjawab persoalan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar